PENGARUH TEKNIK CLAPPING DAN RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PPOK DI IGD RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO TANJUNG SELOR

Authors

  • Ramli Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
  • Ismansyah Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
  • Frana Andrianur Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.55681/aohj.v1i2.101

Keywords:

teknik clapping, saturasi oksigen, pasien PPOK

Abstract

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) (WHO, 2022), merupakan penyakit paru yang ditandai dengan obstruksi kronis aliran udara di paru yang mengganggu pernapasan normal dan menjadi salah satu penyebab kematian. Merokok dikatakan sebagai faktor risiko utama terjadinya PPOK. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah perokok aktif yang tinggi. Keluhan yang sering muncul pada pasien penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) adalah sesak napas, produksi sputum meningkat dan keterbatasan aktivitas. Tindakan yang bisa dilakukan untuk penderita PPOK adalah dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Penerapan pada pasien PPOK secara non farmakologi antara lain adalah terapi oksigen, latihan napas dalam, latihan batuk efektif, serta fisioterapi dada (Clapping). Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah pre experiment dengan one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita PPOK yang berkunjung ke IGD RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor metode sampling non probability dengan teknik accidental sampling sebanyak 50 orang. Distribusi frekuensi saturasi oksigen pada responden sebelum teknik clapping dari 50 responden diperoleh hasil nilai tendensi sentral sebelum (pretest) yaitu mean sebesar 91,34%; median 92%; minimum 86%; maksimum 96% dan standar deviasi 2,752%; dan saturasi oksigen sesudah (posttest) yaitu mean sebesar 95,52%; median 96%; minimum 91%; maksimum 99% dan standar deviasi 1,982%. Diperoleh hasil uji normalitas saturasi oksigen sebelum dengan nilai-p sebesar 0,098; sesudah nilai-p sebesar 0,064. Faktor risiko PPOK meliputi merokok, jenis pekerjaan, polusi udara, infeksi, usia, dan jenis kelamin. Pemeriksaan fisik melalui inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi penting dalam fisioterapi dada. Auskultasi penting untuk mengevaluasi suara pernafasan dan menentukan posisi yang tepat pada pasien dengan PPOK. Ada pengaruh teknik clapping terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK di IGD RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-05-07

How to Cite

Ramli, R., Ismansyah, I., & Andrianur, F. (2023). PENGARUH TEKNIK CLAPPING DAN RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN PPOK DI IGD RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO TANJUNG SELOR. Aspiration of Health Journal, 1(2), 212–220. https://doi.org/10.55681/aohj.v1i2.101