PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN AROMATERAPI JASMINE TERHADAP PENGURANGAN NYERI MENSTRUASI (DISMINOREA) PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 TANJUNG SELOR

Authors

  • Agustina Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
  • Faridah Hariyani Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
  • Novi Pasiriani Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.55681/saintekes.v2i4.205

Keywords:

Disminorea, Kompres Hangat, Aromaterapi Jasmine, Remaja Putri

Abstract

Dismenorea atau menstruasi yang menimbulkan nyeri merupakan salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami setiap wanita dari berbagai tingkat usia. Efek dari penanganan tidak tepat akan menggangu aktifitas sehari-hari. Maka beberapa penanganan yang dapat dilakukan untuk mengurangi disminorea yaitu secara farmakologis dan nonfarmakologis dengan terapi kompres hangat dan aromaterapi. Mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan aromaterapi jasmine terhadap pengurangan nyeri menstruasi (disminorea) pada remaja Putri di SMAN 1 Tanjung Selor. Penelitian ini menggunakan Desain quasi experiment dengan teknik pengambilan sample dengan teknik probability sampling menggunakan proportionate stratified random sampling sebanyak 40 siswa dengan rancangan penelitian menggunakan non equivalent pretest-posttest with control group design. Perbedaan uji efektifitas penurunan disminorea pada kelompok kompres hangat diperoleh hasil nilai p-value sebesar 0,001 < 0,05 dan uji efektifitas penurunan disminorea pada kelompok aromaterapi jasmine sebesar 0,005 < 0,05 hasil uji pengaruh menggunakan uji T-test tidak berpasangan, sehingga H0 di tolak dan Ha di terima artinya ada pengaruh antara pemberian kompres hangat dan aromaterapi jasmine terhadap penurunan (disminorea) pada remaja putri SMAN 1 Tanjung Selor. Aromaterapi Jasmine lebih efektif dalam penurunan nyeri dismenorea di bandingkan Kompres hangat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, T. W., & Salmiyati, S. (2017). Pengaruh Pemberian Effleurage Massage Aromatherapy Jasmine Terhadap Tingkat Dismenore Pada Mahasiswi Keperawatan Semester IV Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta). Diakses dari: http://www.googlescholar.com.

Andre. (2009). Dysmenorrhea in Emergency Medicine Clinical Presentation. Dari: http://emedicine.medscape.com/ article/795677- clinical. (Diakses pada tanggal 18 Desember 2022).

BPS. (2021). “Profil Remaja 2021.” (Di akses pada 21 Desember 2022 http://www.Unicef.com).

Dewi Purnama Sari. (2015). “Pengaruh Aroma Terapi Jasmine.” Teaching and Teacher Education,12(1):1–17.

Dicky Hastjarjo. (2018). “Quasi- Experimentation: Design and Analysis Issues for Field Settings.” Evaluation and Program Planning,3(2):145–47. doi: 10.1016/0149-7189(80)90063

Ernawati Sinaga. (2017). “Manajeman Kesehatan Remaja. ”Manajemen Kesehatan Menstruasi, 4 (1) : 88 – 100. Nurbaiti, H. (2021). Aroma Terapi Menurunkan Intensitas Dismenorea Primer Pada Remaja Putri: Literature Review. Tanjungpura : Journal of Nursing Practice and Education.

Pangesti, Retno Hayu, Gangsar Indah Lestari, and Riyanto Riyanto. (2017). “Pengurangan Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Dengan Kompres Hangat.” Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 10 (2) : 97. doi: 10.26630/jkm.v10i2.176

Proverawati,A.(2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.

Study Cha, Longitudinal. (2013). “Teori Tentang Remaja.” ,1–10.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Syafitri, Rahayu.(2019). “Pengaruh Inhalasi Aromaterapi Jasmine Terhadap Penurunan Skala Nyeri Disminore Pada Remaja.” Jurnal Publikasi, 1–7.

Vera Yulandasari.(2022). “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore.”Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, (2) : 232–36. doi: 10.37824/jkqh.v10i2.2022.410.

Downloads

Published

2023-10-04

How to Cite

Agustina, A., Hariyani, F. and Pasiriani, N. (2023) “PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN AROMATERAPI JASMINE TERHADAP PENGURANGAN NYERI MENSTRUASI (DISMINOREA) PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 1 TANJUNG SELOR”, Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, 2(4), pp. 506–515. doi: 10.55681/saintekes.v2i4.205.