Penyebab Aksi Separatisme OPM Masih Ada Hingga Saat Ini

Authors

  • Muhamad Febrian Universitas Pendidikan Indonesia
  • Muhammad Irfan Adriansyah Universitas Pendidikan Indonesia
  • Dinnie Anggraeni Dewi Universitas Pendidikan Indonesia

Keywords:

Separatisme, OPM (Organisasi Papua Merdeka), Hak Asasi Manusia

Abstract

Aksi separatisme dalam suatu kenegaraan memang sangat sulit dihindari, bahkan Indonesia dalam sejarahnya kerap kali mengalami gerakan-gerakan separtisme dari berbagai kelompok, suku maupun wilayah. Gerakan separatisme yang terus ada sampai saat ini yaitu gerakan separatisme yang ada di Papua, kita seringkali menyebutnya atau nama kelompok separatis mereka yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka). Pemerintah Indonesia beberapa kali melakukan penanganan terhadap kelompok separatisme di Papua. Sayangnya, pemerintah melakukan upaya penanganan yang dianggap kurang tepat sehingga menimbulkan berbagai macam kasus HAM. Beberapa penyebab gerakan separatisme di Papua hingga saat ini terus ada diantaranya, seperti dari faktor ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga kesejahteraan sosial, yang mana wilayah Papua seperti di anak tirikan dari wilayah lain yang ada di Indonesia. Pemerintah Jokowi sudah memberikan beberapa upaya diantaranya seperti diadakannya agenda prioritas yang mana dalam agenda prioritas tersebut pemerintah membuat proyek pembangunan infrastruktur berupa jalan. Sehingga, masyarakat papua dapat terbantu dengan adanya akses distribusi barang yang dapat menggerakan roda aktivitas kemasyarakatan. Diharapkan dengan adanya program agenda prioritas ini dapat menjadikan masyarakat Papua dapat menaruh kembali kepercayaan mereka terhadapa pemerintah Republik Indonesia.

References

Ali, Y. (2011). Gerakan Separatisme Terhadap Negara yang Sah dan Aspek Pidananya Menurut Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Kasus GAM).

Chaidar, A., & Salahuddin, Z. (2000). Herdi Sahrasad dalam Federasi atau Disintegrasi, Telaah Awal Wacana Unitaris versus Federalis Dalam Perpsektif Islam, Nasionalisme dan Sosial Demokrasi. Madani Press.

Djopari, J. R. (1993). Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Firmansyah. (2011). Gerakan Separatisme terhadap Negara yang Sah dan Aspek Pidananya Menurut Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif (Studi Kasus GAM). Skripsi.

Haris, S. (1999). Indonesia di Ambang Perpecahan?: Kasus Aceh, Riau, Irian Jaya, dan Timor Timur. Erlangga.

Kaisupy, D. A & Maing, S. G. (2021). Proses Negosiasi Konflik Papua: Dialog Jakarta-Papua. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Leirissa, R. Z. (1992). Sejarah Proses Integrasi Irian Jaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

Maharani, M. (2022). Analisis Masalah Pada Konflik Papua Merdeka Dalam Kaitan dengan Kesenjangan Sosial Warga Indonesia. Antropocene: Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora, 2 (1), 22–27.

Mukhtadi. (2021). Strategi Pemerintah dalam Penanganan Gerakan Separatis Papua dan Implikasinya Terhadap Diplomasi Pertahanan Indonesia. Jurnal Diplomasi Pertahanan, 7(2).

Ngatiyem. (2007). Organisasi Papua Merdeka 1964-1998. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. (Skripsi)

Nugroho, K. A., Deksino, G. R., Nugroho, A. D., & Kamarani, S. (2023). Analisis Sejarah dan Kontemporer Gerakan Separatisme di Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), 95-100.

Sefriani. (2003). Separatisme dalam Perspektif Hukum Internasional: Studi Kasus Organisasi Papua Merdeka. UNISIA NO. 47/XXVI/I/2003. https://journal.uii.ac.id/Unisia/article/download/5277/4702/8993

Sinaga, M. U. (2021). Konflik Separatisme Papua Dan Implikasinya Terhadap Hubungan Diplomasi Indonesia-Australia. Jom Fisip, 8(2), 1–15. http://www.wsws.org/id/2002/mei2002/timo

Syamsudin, N. (1989). Integrasi Politik di Indonesia. PT. Gramedia.

Tuhana Taufik, A. (2001). Mengapa Papua Bergolak. Gama Global Media.

Downloads

Published

2024-02-24

How to Cite

Febrian, M., Adriansyah, M. I., & Dewi, D. A. (2024). Penyebab Aksi Separatisme OPM Masih Ada Hingga Saat Ini. PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(1), 39–45. Retrieved from https://ejournal.itka.or.id/index.php/primer/article/view/280